TEORI – TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN
TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN :
I. TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN : ABRAHAN H. MASLOW
TEORI INI LEBIH DIKENAL DENGAN TEORI HIERARCHI KEBUTUHAN.
PERILAKU INDIVIDU MENURUT TEORI INI AKAN DITENTUKAN OLEH KEBUTUHAN YANG PALING KUAT
II. TEORI MOTIVASI HYGIENE : FREDERICK HERZBERG
BIASA JUGA DISEBUT TEORI MOTIVASI DUA FAKTOR :
PADA DASARNYA HAMPIR SAMA DENGAN TEORI MOTIVASI MASLOW.
FAKTOR HYGIENE BERSIFAT PREFENTIF DAN MEMPERHITUNGKAN LINGKUNGAN YANG BERUBUNGAN DENGAN KERJA. FAKTOR INI KIRA-KIRA TIDAK JAUH BEDANYA DENGAN SUSUNAN BAWAH DARI HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW.
FAKTOR HYGIENE INI MENCEGAH KETIDAK PUASAN, TETAPI BUKAN PENYEBAB TERJADINYA KEPUASAN.
MENURUT HERZBERG, FAKTOR INI TIDAK MEMOTIVASI KARYAWAN DALAM BEKERJA. ADAPUN FAKTOR YANG DAPAT MEMOTIVASI KARYAWAN ADALAH MOTIVATOR YANG KIRA-KIRA SAMA DENGAN TINGKAT YANG LEBIH TINGGI DARI HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW.
MENURUT HERZBERG, AGAR PARA KARYAWAN BISA TERMOTIVASI, MAKA MEREKA HENDAKNYA MEMPUNYAI SUATU PEKERJAAN DENGAN ISI YANG SELALU MERANGSANG UNTUK BERPRESTASI.
III. TEORI ERG (EXISTENCE, RELATEDNES AND GROWTH) : ALDERFER
MENURUT TEORI INI ADA TIGA KEBUTUHAN POKOK MANUSIA, YAITU :
- KEBUTUHAN AKAN KEBERADAAN (EXISTENCE NEED),
- KEBUTUHAN HUBUNGAN (RELATEDNES NEED), AND
- KEBUTUHAN UNTUK BERKEMBANG (GROWTH NEED).
TEORI KEBUTUHAN ERG MEMPUNYAI ASUMSI SBB. :
I. TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN : ABRAHAN H. MASLOW
TEORI INI LEBIH DIKENAL DENGAN TEORI HIERARCHI KEBUTUHAN.
PERILAKU INDIVIDU MENURUT TEORI INI AKAN DITENTUKAN OLEH KEBUTUHAN YANG PALING KUAT
II. TEORI MOTIVASI HYGIENE : FREDERICK HERZBERG
BIASA JUGA DISEBUT TEORI MOTIVASI DUA FAKTOR :
PADA DASARNYA HAMPIR SAMA DENGAN TEORI MOTIVASI MASLOW.
FAKTOR HYGIENE BERSIFAT PREFENTIF DAN MEMPERHITUNGKAN LINGKUNGAN YANG BERUBUNGAN DENGAN KERJA. FAKTOR INI KIRA-KIRA TIDAK JAUH BEDANYA DENGAN SUSUNAN BAWAH DARI HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW.
FAKTOR HYGIENE INI MENCEGAH KETIDAK PUASAN, TETAPI BUKAN PENYEBAB TERJADINYA KEPUASAN.
MENURUT HERZBERG, FAKTOR INI TIDAK MEMOTIVASI KARYAWAN DALAM BEKERJA. ADAPUN FAKTOR YANG DAPAT MEMOTIVASI KARYAWAN ADALAH MOTIVATOR YANG KIRA-KIRA SAMA DENGAN TINGKAT YANG LEBIH TINGGI DARI HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW.
MENURUT HERZBERG, AGAR PARA KARYAWAN BISA TERMOTIVASI, MAKA MEREKA HENDAKNYA MEMPUNYAI SUATU PEKERJAAN DENGAN ISI YANG SELALU MERANGSANG UNTUK BERPRESTASI.
III. TEORI ERG (EXISTENCE, RELATEDNES AND GROWTH) : ALDERFER
MENURUT TEORI INI ADA TIGA KEBUTUHAN POKOK MANUSIA, YAITU :
- KEBUTUHAN AKAN KEBERADAAN (EXISTENCE NEED),
- KEBUTUHAN HUBUNGAN (RELATEDNES NEED), AND
- KEBUTUHAN UNTUK BERKEMBANG (GROWTH NEED).
TEORI KEBUTUHAN ERG MEMPUNYAI ASUMSI SBB. :
· APABILA KEBUTUHAN KEBERADAAN KURANG TERPENUHI, MAKA INDIVIDU AKAN TERDORONG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN TERSEBUT.
· APABILA KEBUTUHAN BERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN KURANG TERPENUHI, MAKA INDIVIDU TERDORONG UNTUK MEMENUHINYA.
· APABILA KEBUTUHAN AKAN BERTUMBUHAN KURANG TERPENUHI, MAKA MAKIN BESAR HASRAT INDIVIDU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AKAN PERTUMBUHAN TERSEBUT.
IV. TEORI MOTIVASI BERPRESTASI : DAVID MC CLELLAND
MANUSIA PADA HAKEKATNYA MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK BERPRESTASI DI ATAS KEMAMPUAN ORANG LAIN.
SESEORANG DIANGGAP MEMPUNYAI MOTIVASI UNTUK BERPRESTASI JIKA IA MEMPUNYAI KEINGINAN UNTUK MELAKUKAN SESUATU KARYA YANG BERPRESTASI LEBIH BAIK DARI PADA PRESTASI ORANG LAIN.
MENURUT TEORI INI KEBUTUHAN MANUSIA ADA TIGA, YAITU :.
· KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN
· KEBUTUHAN AKAN BERAFILIASI
· KEBUTUHAN AKAN BERPRESTASI
APABILA KEBUTUHANNYA TELAH MENDESAK, MAKA KEBUTUHAN ITU AKAN TERMOTIVASI UNTUK MEMENUHINYA.
JIKA KEBUTUHAN AKAN KEKUASAAN MAKIN TINGGI, MAKA ORANG AKAN BERUSAHA UNTUK BERSIKAP SENANG MEMBERI PERHATIAN UNTUK MEMPENGARUHI DAN MENGENDALIKAN ORANG LAIN, MENCARI POSISI PIMPINAN, BERUSAHA TAMPIL BERBICARA DIMUKA UMUM, DSB.
JIKA KEBUTUHAN AKAN AFILIASI MENDESAK, MAKA ORANG AKAN BERSIKAP DAN BERTINDAK UNTUK MEMBENTUK ORANG LAIN YANG MEMBUTUHKAN, BERUSAHA MEMBINA HUBUNGAN YANG MENYENANGKAN DAN SALING PENGERTIAN.
JIKA KEBUTUHAN AKAN BERPRESTASI MAKIN TINGGI, MAKA ORANG AKAN BERUSAHA MENETAPKAN SUATU TUJUAN YANG PENUH TANTANGAN NAMUN MASIH MUNGKIN DICAPAI, MELAKUKAN PENDEKATAN YANG REALISTIS TERHADAP RESIKO, BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENYELESAIANNYA.
TEORI PROSES : (PENDEKATAN PROSES)
1. TEORI EKSPEKTASI (HARAPAN) : VICTOR VOOM
MARTUR LUTHER BERPENDAPAT BAHWA SEGALA SESUATU YANG DILAKUKAN DI DUNIA INI DILANDASI OLEH HARAPAN (INILAH LANDASAN TEORI VOOM.
TEORI INI BERPENDAPAT BAHWA PERILAKU KERJA INDIVIDU DITENTUKAN DENGAN MEMPERKIRAKAN HASIL ALTERNATIF YANG AKAN DIPEROLEH MELALUI PERILAKU TERSEBUT.
INDIVIDU DAPAT DIMOTIVASI UNTUK BERPERILAKU KERJA TERTENTU BILA :
· ADA HARAPAN BAHWA BILA USAHA DITINGKATKAN AKAN MENDAPAT BALAS JASA.
· ADANYA PRESTASI DARI ORANG YANG BERSANGKUTAN BAHWA ADA KEMUNGKINAN TUJUAN AKAN TERCAPAI DAN IA AKAN MENERIMA JASA.
KUATNYA KECENDERUNGAN ORANG BERTINDAK DENGAN CARA TERTENTU TERGANTUNG PADA KEKUATAN HARAPAN BAHWA TINDAKAN TERSEBUT AKAN DIIKUTI OLEH SUATU HASIL TERTENTU.
2. TEORI PENENTUAN TUJUAN
INTI TEORI INI ADALAH BAHWA KEJELASAN TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI OLEH SESEORANG DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA AKAN MENUMBUHKAN MOTIVASI YANG SEMAKIN BESAR.
SEMAKIN TINGGI PENERIMAAN PARA PELAKSANA ATAS KEPANTASAN DAN KELAYAKAN TUJUAN TERTENTU UNTUK DICAPAI, SEMAKIN TINGGI PULA MOTIVASINYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT.
APABILA SESEORANG TERLIBAT LANGSUNG DALAM MENUTUSKAN TUJUAN YANG AKAN DICAPAI, MAKA IA AKAN MERASA BAHWA KEPUTUSAN TERSEBUT ADALAH KEPUTUSANNYA SENDIRI, SEHINGGA TERDAPAT MOTIVASI YANG KUAT UNTUK MENCAPAINYA.
JADI TEORI PENENTUAN TUJUAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN “KOGNITIF”
3. TEORI PENGUATAN
TEORI PENGUATAN MERUPAKAN KEBALIKAN DARI TEORI PENENTUAN TUJUAN.
INTI TEORI INI TERLETAK PADA PANDANGAN YANG MENGATAKAN BAHWA JIKA TINDAKAN SEORANG MANAJER OLEH BAWAHAN DIPANDANG MENDORONG PERILAKU POSITIF TERTENTU, MAKA BAWAHAN TERSEBUT CENDERUNG MENGULANGI TINDAKAN SERUPA., DEMIKIAN JUGA SEBALIKNYA.....
SINGKATNYA, MOTIVASI SEORANG KARYAWAN UNTUK MELAKUKAN ATAU TIDAK MELAKUKAN SESUATU SANGAT DIPENGARUHI OLEH FAKTOR-FAKTOR DILUAR DIRINYA, SEPERTI SIKAP PIMPINAN, PENGARUH REKAN KERJA, DAN SEJENISNYA. JADI BUKAN KARENA FAKTOR KOGNITIF YANG TERDAPAT DALAM DIRI SESEORANG.
4. TEORI KEADILAN (EQUITY)
KEADILAN MENYANGKUT PERSEPSI SESEORANG TENTANG PERLAKUKAN YANG DITERIMA DARI ORANG LAIN. BIASANYA SESEORANG AKAN MENGATAKAN BAHWA DIRINYA DIPERLAKUKAN DENGAN ADIL APABILA PERLAKUAN ITU MENGUNTUNGKAN, SEBALIKNYA AKAN MENGATAKAN TIDAK ADIL APABILA PERLAKUAN YANG DITERIMA DIRASAKAN MERUGIKANNYA.
DALAM MENUMBUHKAN PERSEPSI TERSEBUT SESEORANG AKAN MENGGUNAKAN TIGA KATEGORI REFERENSI : YAITU :
· ORANG LAIN
· SISTEM YANG BERLAKU (TERUTAMA YANG MENYANGKUT UPAH DAN GAJI)
· DIRI SENDIRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar